Tragedi Kereta Malioboro Ekspres vs 7 Sepeda Motor Meninggalkan Luka, PT KAI Menyebabkan Keluarga Para Korban kecewa
Tragedi Kereta Malioboro Ekspres vs 7 Sepeda Motor Meninggalkan Luka, PT KAI Menyebabkan Keluarga Korban Merasa Frustasi
PT KAI dianggap menyebabkan sekelompok keluarga yang menjadi bagian dari para korban kecelakaan KA Malioboro Ekspres bersama dengan tujuh pengendara sepeda motor merasa sangat kecewa. Berikut ini alasan mengapa mereka merasakan hal tersebut:
Otomotifa/ Peristiwa
Ferdian 21 Mei, pukul 14:30 WIB 21 Mei, pukul 14:30 WIB
Otomotifa
– Keluarga yang terdampak bencana Kereta Api Malioboro Ekspres di Magetan merasakan kesedihan dalam-dalam serta kekecewaan.
Ternyata kereta itu menabrak tujuh sepeda motor di Jalur Lalin (JPL) 08, Desa Mangge, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, sehingga mengakibatkan adanya korban tewas.
Sebuah keluarga yang merugi menyatakan ketidakpuasan mereka terhadap PT KAI sebab dianggap kurang menunjukkan rasa simpati kepada para kerabat korban jiwa.
Menurut kutipan dari Kompas.com, Jupri, sang bapak dari korban yang telah tiada, yaitu Resyka Nadya Maharani Putri, seorang warga dari Gemarang, Madiun, mengungkapkan ketidaksenangan dirinya kepada Kapolres Magetan pada kesempatan penyerahan santunan untuk para korban dalam acara tersebut di Pendapa Surya Graha.
Kesedihan tersebut timbul lantaran tak ada seorangpun perwakilan dari PT KAI Daop 7 Madiun yang hadir di kediamannya.
“Jupri menyatakan bahwa hanya pesan belasungkawa yang diterima, namun tidak ada pihak yang mewakilinya kepada mereka,” katanya saat berada di depan Kapolres dan Kepala KAI Daop 7 Madiun, Suharjono, pada hari Selasa (20/5/2025).
Jupri menyatakan tak memarahi siapapun terkait insiden tersebut, bahkan dirinya juga tidak marah pada putranya, meskipun peristiwa tragis ini merenggut nyawa 4 orang.
Dia merasa letdown sebab tak ada wakil dari Daop 7 sebagai pihak berwenang di lokasi kejadian insiden yang menunjukkan belas kasihan.
“Bila benar ada keinginan untuk bermaaf-memaafkan, kami juga akan menerimanya dan bersama-sama saling mengampuni. Tetapi di manakah orang tersebut?” tambahnya.
Kapolres Magetan AKBP Raden Erik Bangun Prakasa, yang disampaikan oleh Jupri, segera menghibahkan kedamaian kepada keluarga korban dengan menyatakan bahwa setiap orang yang ada dalam ruangan pertemuan di kantor Bupati Magetan, termasuk warga masyarakat, ikut merasa duka atas insiden itu.
Dia mengharapkan keluarga para korban bisa memahami bahwa KAI perlu waktu untuk berkoordinasi dengan atasan mereka.
“KAI adalah perusahaan milik negara di mana aktivitas cabangnya mencakup lini lapangan hingga kepala dengan struktur hierarki,” jelasnya.
Kepala KAI Daop 7 Madiun, Suharjono, yang turut serta dalam acara tersebut tidak bersedia berkomentar tentang ketidakpuasan para keluarga korban tewas dari kecelakaan Kereta Api Malioboro Ekspres antara rute Purwokerto dan Malang yang menghantam tujuh sepeda motor.
Setelah acara bantuan untuk keluarga para korban, Kepala Daop 7 Madiun malah tak nampak.
Saat diwawancarai oleh beberapa jurnalis, Manajer Hubungan Masyarakat PT KAI Daop 7 Madiun, Rokhmad Makin Zainul, menyatakan bahwa pihaknya sangat meratapi insiden tersebut dan mengekspresikan bela sungkawa yang dalam kepada semua korban serta keluarga mereka.
Mengenai akar masalah kecelakaan, ia menyerahkannya sepenuhnya kepada polisi karena saat ini Polres Magetan sedang melaksanakan investigasi.
“Jelas saja, kami menyampaikan rasa keprihatinan serta bela sungkawa kepada para korban. Sebagaimana dikatakan oleh Kapolres, saat ini kasus masih dalam proses penyelidikan, dan segala informasi hanya akan diterima melalui satu saluran,” katanya.
Copyright Otomotifa2025
Related Article
Leave a Reply