Pembalap Otomotif Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia menyatakan bahwa dia memerlukan dukungan pada masa kini.

Francesco Bagnaia, yang telah memenangkan gelar juara dunia MotoGP sebanyak dua kali, kini terlihat sedang berjuangan dengan masalah motornya.

Sejak sesi pra-musim, Bagnaia dan teman satu timnya, Marc Marquez, telah menyuarakan keluhan terkait dengan Motor GP25 yang digunakan Ducati.

Tetapi, ketika musim sudah berlangsung, Marquez mampu menyelesaikan kendala yang dihadapinya, meskipun dia juga jatuh beberapa kali.

Sementara itu, Bagnaia semakin mengalami kesulitan sejalan dengan berjalannya serangkaian perlombaan.

Pada awal musim, Bagnaia seringkali meraih podium dan pernah sekali menjadi pemenang.

Namun, di dua balapan terakhir, Bagnaia semakin menjauh dari posisi podium.

Dalam balapan di Prancis, Bagnaia menyelesaikan lomba di urutan ke-16, sedangkan pada MotoGP Inggris minggu lalu, dia tidak dapat menuntaskan balapannya.

Bagnaia juga menyatakan bahwa situasinya saat ini tak biasa, dia merasa sepedahnya kurang bersaing.

“Bagnaia mengatakan bahwa dia jatuh secara tak wajar di Tikungan 7,” setelah perlombaan di Silverstone beberapa saat yang lalu.

Tentu saja terdapat hal istimewa pada hari Minggu itu.

Kondisi keseluruhan seperti apa? Ada hal-hal yang tak berjalan dengan baik.

“Ini kali pertamanya sepeda motornya kurang kompetitif,” tambahnya.

Bagnaia pernah menempati posisi kedua ketika bendera merah ditampilkan dalam balapan MotoGP di Inggris dan awal lomba harus dijalani ulang.

Pembalap Ducati tersebut kemudian memutuskan untuk menukar ban belakangnya pada awalan ulangan, namun ternyata malah merugikan dirinya sendiri.

Bagnaia kemudian mengalami kecelakaan dan akhirnya merasakan pahitnya tidak finish untuk pertama kali dalam tujuh seri yang sudah dilakoninya di MotoGP 2025 sejauh ini.

Meski harus menelan kekecewaan pahit, Bagnaia mengakui bahwa ia masih belum merasakan kenyamanan yang pas dengan motornya.

Dia menyatakan bahwa bila situasinya tetap demikian, dia tidak akan mampu menciptakan keajaiban lagi.

Bagnaia pun menyatakan bahwa ia memerlukan dukungan untuk membantu menuntaskan permasalahan tersebut.

“Lebih rendah atau tinggi tak begitu penting. Sama seperti biasa, saya tidak mengalami emosi apapun,” ujarnya.

Saya mencari sebuah jawaban yang komprehensif.

Saya sadar bahwa kecepatan saya luar biasa. Saya yakin dapat mengambil kemenangan di setiap perlombaan.

Tetapi bila perasaan saya tak berubah, saya enggan untuk menciptakan keajaiban.

“Saya butuh bantuan.”

Saya yakin tim saya berusaha ekstra, terutama para teknisi, agar bisa mencapai harapan-harapan saya.

“Namun sekarang? Perasaan itu masih sangat jauh,” katanya.

Sekarang Bagnaia perlu bersusah payah mencari jawaban atas masalah motornya sambil kompetisi terus berlangsung.

Bagnaia beserta timnya siap untuk bersaing lagi melawan para rival mereka di balapan MotoGP Aragon yang akan digelar pada tanggal 6 sampai 8 Juni nanti.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Trending