Seva Menyediakan Solusi Digital untuk Membeli Mobil Baru, Meski Penjualan Kendaraan Mengalami Penurunan pada tahun 2025
Seva Menyediakan Solusi Digital untuk Membeli Kendaraan Baru, Mengatasi Penurunan Penjualan Otomotif pada tahun 2025
Seva juga terus-menerus merayu pengguna dengan beragam penawaran menarik seperti potongan harga khusus, uang kembali, serta suku bunga rendah bagi mereka yang membeli mobil.
Otomotifa/ News
Panji Nugraha 2 Mei pukul 16:08 2 Mei pukul 16:08
Otomotifa
Penjualan mobil di Indonesia tercatat turun sebesar 4,7 persen pada tahun 2025 bila dibandingkan dengan periode serupa di tahun 2024.
Dalam menghadapi beban ekonomi serta penurunan dalam penjualan kendaraan bermotor baru di tahun 2025, Seva berupaya mencari jalan keluar.
Solusi tersebut dihadirkan oleh bisnis Astra Financial yang menawarkan jasa beli mobil baru secara daring menggunakan tagar #UrusanMobilSegampangItu.
Dengan menggunakan platfom ini, para pengguna dijanjikan bisa merasakan pelayanan yang jelas, terjamin keamanannya, serta sangat mudah digunakan.
Fitur handal dari Seva meliputi kalkulator kredit, alat ini mendukung pelanggan dalam menghitung estimasi angsuran mobil berdasarkan kapabilitas keuangan mereka.
Ciri khas ini amat bermanfaat dalam mendukung proses pengambilan keputusan yang tepat sasaran sebelum memohon pinjaman dana.
Untuk menarik konsumen, Seva terus-menerus menyajikan beragam promosi menggiurkan seperti potongan harga khusus, uang kembali, serta suku bunga rendah bagi pembelian mobil tertentu yang bekerja sama dengan Astra Group.
Salah satu promosi yang saat ini berlangsung adalah mendapatkan cashback senilai Rp 2 juta untuk setiap pembelian mobil baru melalui
seva.id
.
Menggunakan fasilitas dan promo dari Seva, harapan besar dapat merangsang pertumbuhan penjualan otomotif sepanjang tahun 2025 ini.
PEMASARAN KENDARAAN MENDEMIK DI TAON 2025
Berdasarkan informasi dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), jumlah kendaraan bermotor terjual secara wholesale menurun sebanyak 4,7% menjadi 205.160 unit jika dibandingkan dengan periode serupa di tahun 2024.
Penjualan otomotif ritel juga terpengaruhi dengan penurunan yang signifikan, yaitu sebesar 8,9% hingga mencapai angka 210.483 unit.
Meskipun umumnya selama bulan Ramadan dan Idul Fitri penjualan mobil meningkat, trend tersebut tidak berlaku untuk tahun 2025.
Menurunnya kemampuan konsumen untuk membelanjakan uang karena inflasi dan suku bunga yang tinggi, ditambah dengan ketidakpastian mengenai kebijakan perpajakan seperti opsi pajak lokal menjadi penyebab utamanya.
Sebagaimana dinyatakan oleh Jongkie Sugiato dalam kutipan dari pernyataan pers Seva (01/05), “prediksi untuk total penjualan kendaraan bermotor secara nasional pada tahun ini berkisar antara 800.000 sampai dengan 900.000 unit.”
Proyeksi ini pun akan dipengaruhi secara signifikan oleh situasi ekonomi besar-besaran serta kecenderungan kebijakan pajak yang diterapkan pemerintah, terutama dalam bidang otomotif.
Dalam urutan penjualan mobil paling laris pada bulan Maret tahun 2025, Toyota Kijang Innova menduduki peringkat pertama sebanyak 5.353 unit, diikuti dekat oleh Toyota Avanza yang mencapai angka 5.069 unit serta Daihatsu Sigra dengan total 4.309 unit.
Barang buatan Jepang tetap unggul, namun produsen asal Tiongkok kini semakin menarik minat pembeli lokal.
GELIAT SEGMEN KENDARAAN LISTRIK
Pada saat yang sama, sektor mobil listrik mulai memperlihatkan tanda-tanda kemajuan berkat intervensi dari pihak pemerintah.
Pemerintah memberikan insentif dalam bentuk PPN DTP sebanyak 10% bagi kendaraan roda empat yang menggunakan tenaga listrik dari baterai dengan TKDN setidaknya 40%, serta insentif senilai 5% untuk produk dengan TKDN antara 20 hingga 40 persen.
Diupayakan agar kebijakan ini mampu memperluas pasaran untuk kendaraan yang berkinerja baik bagi lingkungan di Indonesia.
Copyright Otomotifa2025
Related Article
Leave a Reply