Berbeda dengan Bagnaia, Di Giannantonio Justru Mengalami Kesulitan Setelah Menukar Cakram Rem.

Berbeda dengan Bagnaia, Di Giannantonio Justru Mengalami Kesusahan Setelah Menukar Rem Cakram.

Sangat berlawanan dengan Pecco Bagnaia, Fabio Di Giannantonio tidak mendapatkan efek menguntungkan dari pergantian cakram rem bagian depan.

Otomotifa/ Sport

Rezki Alif Pambudi 18 Juni pukul 5 sore 18 Juni pukul 5 sore


Otomotifa

Seperti halnya Pecco Bagnaia, Fabio Di Giannantonio juga menunjukkan penurunan kinerja saat menggunakan motor Ducati Desmosedici GP25.

Oleh karena itu, Fabio Di Giannantonio mencoba berbagai macam pendekatan, termasuk mengikuti jejak yang diyakini berhasil diterapkan oleh Pecco Bagnaia.

Dengan mengubah diameter piringan rem depan dari 340 mm menjadi 355 mm, dan selanjutnya menjalankannya dalam pengujian resmi pasca MotoGP Aragon 2025 tersebut.

Bagnaia menyatakan bahwa dia dapat melakukan pengereman dengan kecepatan lebih rendah, yang memungkinkannya untuk memasuki dan meninggalkan tikungan dengan lebih cepat.

Nampaknya hanya Bagnaia lah yang sesuai dengan perubahan piringan rem depan itu.

Diggia merasa feeling-nya di atas motor semakin buruk, malah membuatnya semakin kurang percaya diri saat pengereman.

“Perasaannya berubah di tuas rem. Tidak memberikan kita banyak rasa aman atau respons dari bagian depan kendaraan,” ungkap Diggia, seperti dikutip TodoCircuito dalam laporan otomotifnya.

“Rasanya hanya berbeda saja. Dan juga karena keseimbangan motor, kami kurang menyukainya, jadi kami kembali ke paket kami yang lama,” jelasnya.

Perbedaan respons antara kedua pembalap ini bisa saja karena gaya balap kedua pembalap yang relatif sangat berbeda.

Jadi modifikasi rem yang sukses dipakai oleh Bagnaia, tidak dapat ditiru begitu saja oleh Diggia meski motor keduanya sama.

“Gaya balap kami cukup berbeda, begitu juga posisi kami di atas motor. Dan kalau kamu lihat setelan motor kami, itu juga tidak terlalu mirip,” ungkap Diggia.

“Sulit untuk mengatakan bahwa perasaanku sama seperti Pecco. Kami harus saling tukar motor dulu baru bisa tahu,” jelas rider bernomor 49 itu.

Marc Marquez pun menyampaikan hal serupa dan pernah berupaya untuk menukar piringan rem depan sepedah motornya.

“Pribadinya, saya tidak menyadarinya ada perubahan. Hanya saja memiliki suhu yang sedikit lebih dingin dan bobot yang agak lebih berat,” jelas Marc.

“Menggunakan cakram berukuran 355 mm, Anda akan merasakan respon rem yang kurang ketika baru menerapkannya, namun efisiensi pengereman meningkat pada bagian akhir jalur lurus. Namun demikian, kesempatan untuk mengoptimalkannya hanya dapat dilakukan di Tikungan 1 dan 16,” jelasnya.

Meskipun begitu, Diggia masih akan tetap menguji pendekatan yang mirip, tapi sebelum itu ia ingin mempelajari aspek-aspek tambahan untuk dapat kembali tampil kuat seperti Bagnaia.

Copyright Otomotifa2025

Related Article

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Trending