Jangan Segera Digunakan Untuk Berkendara, Begini Cara Agar Tingkat Air Radiator Tepat Setelah Pengerukan
Jangan Segera Digunakan untuk Mengendarai, Begini Tips Agar Tingkat Air pada Radiator Tepat Setelah Pengerukan
Fungsi radiator sangat penting sehingga perlu untuk secara rutin membersihkan cairan pendinginnya agar tetap optimal. Kunci utamanya adalah memastikan volume tidak berkurang.
Otomotifa/ Knowledge
Dida Argadea 18 Juni, pukul 14:30 18 Juni, pukul 14:30
Otomotifa
Selain mengandalkan udara, beberapa tipe motor juga dibekali pendingin cairan alias radiator untuk menjaga suhu mesin agar tak mengalami overheat.
Oleh karena itu, penting sekali untuk terus memeriksa keadaan radiator, dan salah satu metodenya adalah dengan melakukan pengurasannya.
Hasilnya adalah untuk memastikan bahwa radiator dapat meresap panas yang diproduksi oleh mesin secara efisien serta mencegah overheating atau pemanasan berlebihan.
Jika terjadi overheating, pasti kantong akan bolos karena perlu diganti komponen-komponen di dalam mesin seperti pisau dan cincin yang telah rusak, apalagi biaya pembongkaran mesinnya, wah!
“Melalui pemeliharaan air radiator yang terus-menerus bersih dan efektif, bisa mencegah overheating pada mesin sepeda motor, hal ini membuat penggunaan bahan bakar jadi lebih hemat serta menghindari biaya reparasi mahal di masa depan,” ungkap Technical Training Coordinator Astra Motor Yogyakarta, Danang Priyo Kumoro.
Menurut Danang, pengurasan air dari radiator sebaiknya dilakukan setiap kali kendaraan telah menempuh jarak 10.000 kilometer.
Tak hanya mengacu pada jarak tempuh kendaraan, volumetrik dari coolant atau cairanpendingin pun dapat menjadi acuan yaitu ketika telah menyentuh ambang bawah atau level terendahnya.
Selanjutnya, Danang juga membagikan beberapa saran tentang cara membersihkan radiator.
Satu di antaranya adalah dengan tidak tergesa-gesa ketika menurunkan cairan dari radiator, termasuk melakukan hal tersebut tepat setelah mesin selesai digunakan.
“Untuk mencegah kemungkinan terjadinya luka bakar, pastikan mesin sudah dalam kondisi sejuk. Selain itu, sediakan wadah tersendiri guna menampung fluida pendingin radiador yang telah lama digunakan,” ungkap Danang melalui pernyataannya secara resmi.
Setelah mesin benar-benar dingin, barulah disarankan untuk mengawali prosedur penggantian coolant dengan membuka baut pada bagian pembuangan cairan pendingin serta menuangkan coolant lama ke dalam wadah yang telah disiapkan terlebih dahulu.
Sama-sama penting, ketika cairan radiator dibuang dan diganti dengan yang baru, lebih baik tidak terburu-buru untuk langsung menggunakan kendaraannya.
Alasannya adalah karena cairan pendingin radiator mungkin belum memiliki takaran yang tepat sebab belum merata penyebarannya.
“Sesudah radiator terisi dengan cairan pendingin segar, hidupkan mesin untuk beberapa menit sehingga cairan dapat mengalir. Jika volume berkurang, isi kembali sampai mencapai level yang ditunjukkan oleh indikator,” jelasnya demikian.
“Radiator tangki backup pun harus diisikan hingga ke tingkat atas agar ketinggian cairan pendingin tetap terjaga dengan baik,” jelasnya.
Akhirnya, dia juga menekankan untuk selalu memakai cairan sesuai dengan anjuran produsen.
Sebagai contoh untuk kendaraan roda dua merek Honda, disarankan menggunakannya cairan pendingin bermerek Honda Genuine Parts (HGP). Hal ini karena spesifikasinya telah dirancang khusus untuk cocok dengan mesin motornya sehingga dapat mencegah korosi di dalam radiator serta mempertahankan efisiensi kerja radiator secara optimal.
Melalui penjelasannya juga, dia menasihati bahwa apabila menghadapi kesulitan segera kunjungi bengkel resmi sehingga pergantian cairan pendingin mesin dapat dilakukan secara tepat oleh teknisi profesional.
Copyright Otomotifa2025
Related Article
Leave a Reply