Otomotifa.CO.ID – JAKARTA.
Dari hobi, suatu usaha bisa tumbuh. Hal inilah yang terjadi pada Dede Iskandar saat mendirikan Oxide, label produk perawatan otomotif.
Pada tahun 2010 ketika memulai bisnis Oxide, Dede Iskandar benar-benar menyukai bidang otomotif. Dia mencatat ada permintaan yang tinggi untuk produk-produk perawatan mobil, termasuk pembersih kaca dan pengilap body kendaraan. Oleh karena itu, ia langsung masuk ke dalam industri ini.
Pada awal merintis usaha, Iskandar bersama mitra bisnisnya memulainya hanya dengan menggunakan ruang garasi di rumah mereka. Beberapa barang perlengkapan mobil yang dipasarkannya didapatkan dari produk-produk tanpa merek lalu dilabeli sendiri. Kemudian, ia mulai menawarkan dan mengembangkan penjualan produk ini secara bertahap.
Dalam memulai usaha, Iskandar membagi peran ke rekannya yang tak lain adalah iparnya sendiri. Dia bertugas menangani strategi bisnis dan pemasaran, sedangkan sang ipar fokus pada rantai pasok serta keuangan.
Tak disangka, penjualan produknya menuai hasil positif. Namun saat pandemi melanda, dia mengalami kesulitan dalam menjajakan produk perawatan otomotif. Dari sinilah terbersit keinginan untuk bisa memproduksi sendiri produk perawatan kendaraan.
“Saya bilang ke
partner,
“Bisakah kita memiliki produk sendiri?” tanya Iskandar kepada Otomotifa beberapa waktu yang lalu.
Harapannya langsung ditanggapi dengan baik. Kemudian Iskandar memulai pencarian bahan-bahan untuk menghasilkan cairan pembersih kendaraan. Setelah menerima petunjuk, baru lah Iskandar bersedia melabeli produk tersebut dengan merknya sendiri dan menamainya Oxide.
Lantaran hanya punya modal terbatas serta tidak punya toko fisik yang memadai, Iskandar langsung memanfaatkan pemasaran digital, terutama lewat jalur
marketplace
Salah satu contohnya adalah Shopee.
Putusan tersebut cukup pas. Ketika ada diskon di sebuah platform penjualan online, Iskandar mampu menghabiskan hingga 2.300 unit produk pembersih kendaraan setiap harinya.
Setelah melihat hasilnya, Iskandar lalu meningkatkan variasi barang yang dijualnya. Kini, Oxide menghadirkan kurang lebih 14 tipe produk intinya. Produk-produk itu mencakup pembersih kaca, pelindung bodi dan bumper, serta penjaga interior. Biaya untuk masing-masing item berada dalam rentang harga dari Rp 20.000 hingga Rp 50.000.
Agar membantu dalam pemasaran, tim Oxide menggunakan fasilitas tersebut.
live streaming
dan
video shopping
.
Kami menarik individu yang spesial dan amat bermanfaat.
branding
dan penjualan,” ungkap Iskandar.
Sampai pada akhirnya meski dengan kapasitas produksi yang terbatas, saat ini Oxide telah mendirikan pabrik sendiri dan menggaji 12 karyawan. Pendapatannya juga semakin meningkat hingga melebihi angka Rp 100 juta setiap bulan.
Setelah melihat hasilnya, Iskandar berencana untuk tetap menggunakan teknologi digital secara maksimal. Di samping itu, ia juga mengawali sebuah misi sosial dengan menciptakan materi tentang pentingnya keamanan saat berkendara.
Leave a Reply