Jakarta Tetap Heboh, Faktanya Sistem ERP Telah Diterapkan di Beberapa Negara Ini
Jakarta Tetap Heboh, Faktanya Sistem ERP Telah Diterapkan di Beberapa Negara Ini
Berikut adalah daftar negara yang telah mengimplementasikan sistem jalan berbayar atau elektronik road pricing (ERP), sementara itu di Jakarta masih menuai perdebatan.
Otomotifa/ Knowledge
Irsyaad W 5 Mei pukul 12:00 Siang 5 Mei pukul 12:00 Siang
Otomotifa
Hingga saat ini, sistem jalan berbayar elektronik atau electronic road pricing (ERP) tetap menjadi perdebatan panas untuk diberlakukan di Jakarta.
Wali Kota Jakarta, Pramono Anung menganggap bahwa pemasukan yang berasal dari ERP dapat digunakan untuk mendanai subsidi angkutan publik.
Akan tetapi, implementasi dari sistem ERP itu sendiri sedang dalam diskusi oleh berbagai pihak yang terkait.
Perlu dijelaskan bahwa ERP adalah sistem manajemen kemacetan lalu lintas yang dilaksanakan dengan cara mengenakan biaya retribusi secara digital kepada para pengemudi kendaraan roda empat yang menggunakan beberapa jalanan tertentu selama periode waktu tertentu.
Adapun sistem ERP sendiri, tercantum dalam Raperda Pengendalian Lalu Lintas Secara Elektronik (PL2SE).
Pada beleid-nya, ERP direncanakan akan diterapkan setiap hari mulai pukul 05.00 WIB sampai 22.00 WIB.
Usulan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, pengendara kendaraan yang melewati ERP akan dikenai tarif Rp 5.000 hingga Rp 19.000.
ERP atau jalan berbayar elektronik sebetulnya bukan hal yang baru.
Beberapa negara lain sebelum Jakarta sudah menerapkan sistem ERP guna menangani kemacetan di berbagai jalanan mereka.
Dalam jurnal berjudul ‘Electronic Road Pricing: Experience and Lessons from Singapore’, diketahui bahwa Singapura menjadi negara pertama yang mengimplementasikan sistem kendali lalu lintas ERP pada kisaran bulan September tahun 1998.
Implementasi ERP di Singapura didorong oleh tiga struktur dasar tersebut.
Pertama, terdapat perangkat bernama In-Vehicle Unit (IU) yang dipasang pada kendaraan milik pengguna agar dapat berkomunikasi dengan Gerbang ERP ketika melewati suatu jalur.
Tarif lalu lintas akan dikirimkan kepada IU dan pengguna dapat mengonfirmasi pembayarannya dengan menscan kartu elektronik (smart card) yang memiliki saldo terkait pada perangkat tersebut.
Tiap jenis kendaraan, seperti motor, mobil, atau bus, punya tipe IU dengan kode warna yang berbeda.
Yang kedua adalah pintu masuk ke sistem ERP tersebut.
Gerbang ini dilengkapi dengan beberapa alat, seperti antena komunikasi, detektor kendaraan dan kamera pengawas pelanggaran.
Kamera itu digunakan untuk mencatat pelanggaran jika penggunanya melewat tanpa membayar tarif.
Pintu masuk ERP bertindak sebagai saluran komunikasi antara para pemegang kendaraan dan Sentral Pengawasan (Control Centre).
Ketiga adalah Control Centre bertindak sebagai server yang digunakan untuk memantaunya para pengemudi, menangani proses pembayaran tarif jalan raya, serta mengontrol durasi perjalanan di setiap titik ERP.
Di luar Singapura, beberapa negara lain termasuk Inggris, Swedia, serta Norwegia sudah mengadopsi sistem ERP.
Copyright Otomotifa2025
Related Article
Leave a Reply