Keributan Terkait Sopir Ambulans yang Keliru Mengantar Jenazah Bersama Dua Orang Penyandang Gangguan Jiwa, Ini Kisah Sebenarnya

Sorotan Kasus Sopir Ambulans Kewalahan Mengantar Jenazah Bersama Dua Pasien Penderita Gangguan Jiwa, Berikut Detilnya Yang Sebenarnya

Kisah sebenarnya serta penjelasan dari supir ambulans yang menyatakan bingung ketika membawa jenasah ODGJ ke Gowa, Sulawesi Selatan bersama dengan dua pasien ODGJ tambahan telah terkuak.

Otomotifa/ Peristiwa

Irsyaad W June 14th, 1:15 PM June 14th, 1:15 PM


Otomotifa

– Viral klip tentang supir ambulance yang bingung saat diminta membawa mayat pasien jiwa gila, di mana dia harus mendampingi dua orang lainnya dengan kondisi serupa.

Pada rekaman tersebut, supir ambulance yang namanya belum diketahui menyatakan dirinya kebingungan dalam menemukan lokasi kuburan untuk mayat lantaran cuma didampingi oleh dua orang pasien dengan gangguan jiwa.

Mereka menyatakan diri mereka hilang dan tidak mengetahui jalan menuju tujuan yang seharusnya dikunjungi pada tanggal 11 Juni 2025.

Mengenai video tersebut, Kabid Keperawatan RSKD Dadi Makassar, H Abd Malik menceritakan kondisi aslinya.

Dia menyangkal tentang sopir ambulans yang mengangkut jenazah ODGJ dan kemudian tersesat.

Kata Malik, saat itu dirinya bersama petugas perawat juga ikut tapi menggunakan kendaraan lain.

“Maka terjadinya kemarin adalah, saya pribadi pergi ke sana guna menguburkannya sebab kebetulan orang yang meninggal dunia tersebut tidak memiliki kerabat, sehingga saya membawanya ke desa saya di Gowa untuk penguburan,” ungkap Malik saat ditemui pada tanggal 12 Juni 2025, seperti dilansir dari Kompas.com.

Malik bilang, di tengah perjalanan sebelum sampai di tempat pemakaman, dirinya meminta kepada sopir ambulans agar menepi sementara, lantaran dia hendak membeli perlengkapan untuk proses pemakaman.

Sambil menunggu, ternyata sopir ambulans itu membuat video seperti yang beredar luas di media sosial.

Sopir itu pun sudah menyampaikan permohonan maaf kepada pihak RSKD Dadi Makassar.

“Nah saya tidak sangka sopir ini bikin konten seperti itu, sopirnya tadi datang katanya dia bercanda. Sudah datang di kantor sopirnya minta maaf, jadi tidak ada terlantar,” ungkap Malik yang juga menjabat Plt Kabid Humas RSKD Dadi Makassar.

Malik pun mengatakan bahwa kedua sahabat dari almarhum memang adalah pasien gangguan jiwa, tetapi kondisi mereka telah dinyatakan sembuh.

Mereka diperbolehkan ikut karena ingin mengantarkan jenazah rekannya.

“Dua individu tersebut sesungguhnya adalah teman (jenazah,-red), karena mereka meminta kepada saya untuk bergabung juga. Sebab, seperti yang diketahui, ada pula perawat yang turut serta,” paparnya.

“Statusnya sudah membaik, hanya ingin bergabung karena rasa duka atas kepergian seorang temannya yang telah wafat,” jelasnya.

Malik menyampaikan, pasien ODGJ tersebut meninggal dunia karena sudah lama mengidap penyakit, dan dimakamkan oleh pihak RSKD Dadi Makassar karena sudah tidak mempunyai keluarga.

“tidak ada yang terdampar, saya telah menjelaskan hal ini. Orang dengan gangguan jiwa itu meninggal karena penyakitnya dan ia tidak memiliki kerabat. oleh sebab itu sebagai petugas di sini, saya menanganinya, saya bertindak untuk memakamkannya,” jelas Malik.

Tempat pemakaman untuk ODGJ berada di desanya sendiri, yaitu di Dusun Bontoramba, Kelurahan Pallangga, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

Copyright Otomotifa2025

Related Article

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Trending