OtomotifaI –

Great Wall Motor adalah produsen utama di Cina untuk pembuatan truk pikap.


Saat ini, perusahaan yang berbasis di Baoding, Hebei, Tiongkok, menawarkan lini produk truk pikап yang telah dipasarkan ke beberapa pasar seperti Thailand dan Australia.


Pada suatu kesempatan, Direktur GWM Indonesia, Boyang Zhen, menyampaikan bahwa model pikap dari GWM telah menerima respon positif di beberapa negara lainnya.


“Di Thailand dan Australia, responspositif cukup didapat,” jelas lelaki yang biasa dipanggil Howard ini ketika ditemui di Shanghai, China beberapa waktu lalu.


Lebih lanjut, ketika Howard dimintai pendapat tentang betapa menariknya pangsa pasaran pikap di Indonesia, dia mengatakan bahwa negara ini memiliki potensi yang sangat besar dalam hal itu.


“Indonesia mempunyai sektor perkebunan dan pertambangan yang cukup luas, oleh karena itu potensi pasarnya untuk jenis kendaraan pikap tetaplah sangat terbuka lebar,” ungkap laki-laki baik hati tersebut.


Ketika diminta berkomentar tentang peluang bagi munculnya model pikap di pasar Indonesia, Howard menyatakan bahwa kesempatan tersebut memang ada.


” Kami memiliki beragam teknologi yang telah diterapkan di truk-truk kami dan kami merasa bahwa beberapa di antaranya sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia saat ini,” jelasnya.


“Sebagai ilustrasi tentang mesin diesel berkapasitas 2.400 cc, kita memiliki peluang yang cukup bagus untuk berkembang di pasar Indonesia,” tambahnya.


Terkait dengan label, Howard menyebutkan bahwa jika nantinya pikap GWM dilepas ke pasar Indonesia, mungkin tidak akan menggunakan nama Poer (yang dibaca sebagai Power namun tanpa huruf ‘w’).


“Kelihatannya akan lebih tepat jika menggunakan nama Cannon sebagaimana yang dipakai di Australia. Nama Cannon lebih sesuai untuk pasar Indonesia dibandingkan Poer,” tambahnya.


Meskipun demikian, Howard belum mengungkapkan detail tentang produk apa yang cocok untuk pasar lokal. Namun, saat ini GWM memiliki beberapa pikap yang telah diekspor, yaitu GWM Poer Sahar, GWM Poer Poe, serta Great Wall Wingle.


Semuanya memiliki tujuan masing-masing, dengan Poer Sahar sebagai pikap terbesar, paling mewah, serta menjadi pikap hibrida pertama di dunia.

Sedangkan

Untuk GWM Poer Poe merupakan pikap dengan segmen di bawah Sahar berdasarkan ukuran dan spesifikasinya. Tidak seperti Sahar, Poe ini tak dilengkapi dengan versi hybrid tetapi memiliki varian sepenuhnya listrik yang dikenal sebagai Great Wall Pao EV.


Selanjutnya, Great Wall Wingle dapat dilihat sebagai pikap yang terletak di bawah keduanya. Model ini ditawarkan sebagai versi termurah dengan fitur dasar tanpa opsi transmisi otomatis.



Produk yang Diduga akan Diimpor ke Indonesia



Meskipun GWM belum memberikan komentar tentang pikap mereka untuk pasaran Indonesia, kita bisa sedikit membayangkan spesifikasi kendaraan yang sesuai dengan pasar lokal di sini.


Paling tidak ada dua yaitu GWM Poer Sahar dan GWM Poer Poe.


Keduanya saat ini telah dikembangkan dalam versi kemudi sebelah kanan di pabrik Thailandalah untuk GWM Poer Sahar. Sehubungan dengan Poer Poe yang meskipun sepenuhnya diproduksi di China, tetapi sudah dieksport ke beberapa negera lain termasuk Thailand, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan dan Brunei dimana standarnya adalah kemudi searah jalanan atau dikenal sebagai kemudi sebelah kanan.


Keduanya memiliki pilihan mesin diesel yang identik yaitu engine 2.400 cc turbodiesel menghasilkan tenaga sebesar 181 tk dan torsi mencapai 480 Nm.



Pickup GWM Sebelumnya Aktif di Pasar Indonesia



Mengomentari nama GWM dalam industri otomotif Indonesia, sebaiknya kita melihat kembali ke tahun 2008.

Saat

Great Wall berusaha memanfaatkan pikap Wingle 3-nya untuk menikmati kesuksesan industri pertambangan dan perkebunan di Indonesia.


Model yang ditawarkan di pasar Indonesia mengusung mesin berkapasitas 2.800 cc berteknologi turbocharger dan memiliki interior serupa dengan Isuzu D-Max versi awal. Akan tetapi, Wingle menampilkan fascia yang lebih bulat serta lampu belakang dengan ukuran lebih lebar.


Saat pertama kali datang ke Indonesia, pikap Wingle ini dibawa dalam bentuk CKD dan dipasangkan komponennya di pabrik PT Nasional Assembler yang berlokasi di Pulo Gadung. Ironisnya, sejarah produksinya berakhir pada tahun 2011 lalu.

(SS)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Trending