Pak Guru Maidatul Terkejut oleh Kepolisian, Motor Honda Vario 125 Warna Putih Tertinggal di Hadapan Matanya Sehabis Kejadian 10 Hari Yang Lalu
Pak Guru Maidatul Kaget Ketika Polisi Menyatakan bahwa Sepeda Motor Honda Vario 125 Warna Putih Terlihat di Depan Matanya Usai Kejadian 10 Hari yang Lalu
Polres Bangkalan menyerahkan sepeda motor Honda Vario 125 kepada guru SD berinisial MH (31), yang pernah menjadi korban pembegalan 10 hari yang lalu.
Otomotifa/ Peristiwa
Otomotifa
Sebuah guru berinisial MH (31), yang berasal dari desa/kecamatan Geger, di kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, mendapat kejutan dari pihak Kepolisian.
Dia diajak ke kantor polisi Resor Bangkalan dan secara mengejutkan melihat sepeda motor Honda Vario 125 putih miliknya berada tepat di hadapannya setelah peristiwa 10 hari yang lalu.
Diketahui bahwa Vario 125 tersebut telah diberikan oleh Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono kepada Bu Guru Maidatul pada tanggal 1 Mei 2025 (1/5/25).
Setelah skuter matic 125 cc itu pernah diambil paksa oleh para pelaku kriminal pada tanggal 21 April 2025, kemudian.
Setelah 10 hari, skuter mati kaki Honda tersebut akhirnya ditemukan oleh polisi dan mereka juga menangkap tersangka perampokannya.
Vario 125 menjadi korban dan ditemukan di dalam satu rumah yang terletak di Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang.
“Pada saat kita melancarkan pencarian ke Ketapang, tersangka telah menghilang. Hanya sepeda motornya yang ditemukan di tempat itu,” jelas Hendro pada tanggal 1/5/25 seperti dikutip dari Kompas.com.
Pihak berwenang kemudian mengevakuasi sepeda motornya menuju Mapolres Bangkalan.
Sesudah dicek, sepeda motor matic berWarna putih tersebut ternyata dimiliki oleh korban.
“Dia menyerahkan kepada korban pada hari ini,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut pula, Polres Bangkalan mempersembahkan tersangka yang bernama awal SR (40), berasal dari Desa Kranggan Barat, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan.
Pelaku SR dibawa masuk dengan menggunakan kursi roda.
Keduanya kaki tertembak peluru panas oleh kepolisian selama operasi penangkapan dalam sebuah rumah kontrak di Kampung Malang, Kecamatan Wonoreijo Surabaya pada tanggal 28 April 2025.
Tindakan keras dan terencana tersebut dianggap seperti ‘hadiah’ karena perbuatannya menggrebek sang guru yang pada waktu itu menjemput putranya yang masih kecil.
“Kamu melihat ibu guru tersebut sedang berada dengan anaknya, bukankah ini menyedihkan,” kata Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono menurut laporan Surya.co.id.
“Prihatin Pak. Namun, teman-temannya yang menyarankan. Uangnya terpakai untuk melunasi hutang dan membeli obat-obatan terlarang,” ungkap SR dengan penyesalan.
Satreskrim Polres Bangkalan kini masih mengejar kedua teman SR yang direkam oleh CCTV ketika melakukan aksinya.
“Masih ada dua orang yang kita buru; namanya telah ditetapkan dan surat perintah penangkapan juga sudah dikeluarkan. Kami berharap, insyaallah, dapat terus memastikan rasa aman di Bangkalan untuk warganya. Baik itu guru maupun masyarakat umum ketika sedang menjalankan aktivitasnya,” kata Hendro dengan tegas.
Pada saat bersamaan, Maidatul menyatakan bahwa beberapa detik sebelum insiden pemerasan berlangsung, dia merasakan keraguan terhadap tiga orang penyerang tersebut yang sedang duduk di saungan saat dirinya akan kembali ke rumah.
Akan tetapi, dia tetap meneruskan perjalanannya dengan mengendarai sepeda motor sambil membawa sang buah hati yang baru berumur balita.
“Mereka berdua mengejar dan mengambil paksa sepeda motorku,” ujarnya Maidatul.
Walau sudah merasakan trauma, dia tetap bersyukur motor miliknya dapat dikembalikan.
Dia berharap tidak ada insiden serupa yang akan menimpa dia atau orang lain lagi, khususnya rekannya sesama profesional.
“Terima kasih kepada Polres Bangkalan, motor saya telah ditemukan. Saya menerima kembali kendaraan ini secara cuma-cuma dan tidak dipungut biaya apapun. Semoga kedua penjahat itu cepat ditangkap,” tuturnya.
Di tempat yang sama, kepala Dinas Pendidikan Bangkalan, Muhammad Yakub pun turut mensyukuri bahwa Maidatul sudah dapat memacu motornya lagi guna melaksanakan tugas sebagai guru.
Menurut dia, ini merupakan hadiah untuk Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), yang diperingati pada tanggal 2 Mei.
“Alhamdulillah ini merupakan hadiah paling istimewa bagi kami pada Hari Pendidikan Nasional. Mudah-mudahan kedepannya para guru dapat meningkatkan tingkat kehati-hatian mereka saat menjalankan tanggung jawab serta mendapatkan perlindungan yang baik,” ungkap Yakub.
Sekarang ini, mantan guru kelas 5 di SDN Lerpak 2, Kecamatan Geger, Maidatul Hasanah (31), yang berasal dari Desa Geger, menjadi korban perampokan.
Kejadian tersebut terjadi ketika dia sedang dalam perjalanan pulang dari tempat pengajaran, pada tanggal 21 April 25.
Peristiwa tersebut tidak hanya menimbulkan trauma pada Maidatul, karena ketika kejadiannya dia sedang menggendong buah hati yang belum lama ini lahir.
Malahan, putri Maidatul tersebut menangis ketika tersangka mengambil paksa sepeda motornya yang merupakan milik sang ibu.
Copyright Otomotifa2025
Related Article
Leave a Reply