Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh Fast Tech, statistik yang diambil dari Asosiasi Otomobil Penumpang Tiongkok mengungkapkan bahwa penjualan diekspor kendaraan bermotor asal China meroket hingga ke angka 424.000 unit untuk periode bulan April ini. Kenaikan tersebut setara dengan pertambahan sebesar 8,3% jika dibandingkan dengan hasil bulan sebelumnya serta naik tipis sekitar 1,4% apabila kita bandingkan dengan catatan serupa dalam kurun waktu yang sama di tahun kemarin.

Dengan detail lebih lanjut, jumlah ekspor kendaraan NEV mencapai 186.000 unit, mengalami kenaikan yang sangat siginifikan yaitu 32,6% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya serta 64,5% bila dibandingkan dengan periode setahun lalu. Untuk ekspor mobil listrik murni tercatat mencapai angka 120.000 unit, menunjukkan peningkatan yang cukup besar yakni 39,3% dari bulan-bulan sebelumnya dan juga 35,3% ketimbang tahun kemarin. Sedangkan untuk ekspor jenis kendaraan hybrid plug-in berhasil dicatat pada level 62.000 unit, dimana hal ini merupakan lonjakan signifikan sebanyak 19,9% apabila disandingkan dengan data satu bulan sebelumnya dan telah meroket dua kali lipat atau tepatnya 153,9% jika dilihat dari statistik dalam jangka waktu setahun.

Mengamati lebih detail, BYD Song Plus meraih posisi tertinggi dalam hal penjualan ekspor di bulan April dengan jumlah mencapai 21.751 unit, naik tajam sebesar 280,9% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, menjadikan ini sebagai model dengan kenaikan ekspor paling signifikan dalam daftar tersebut.

Di samping itu, Song Plus merupakan satu-satunya model pada daftar yang mencapai penjualan ekspor lebih dari 20.000 unit, secara signifikan mengungguli Tesla Model 3/Y.

MG ZS adalah produk eksportir yang sudah lama terkenal. Performanya konsisten di bulan April dengan total 16.227 unit diekspor, naik sebesar 64,7% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Walaupun Eropa mengenakan bea masuk yang tinggi, kendaraan ini masih mampu menjual lebih dari 10.000 unit secara internasional berkat minat konsumen di negara-negara seperti India dan ASEAN.

Bila dibandingkan dengan posisi puncaknya, eksportasi Tesla pada bulan April mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal ini disebabkan oleh sentimen negatif terhadap Tesla di Eropa sehubungan dengan pernyataan dari Elon Musk, sehingga menjadikan penjualannya berlanjut dalam tren penurunan.

Tesla Model 3 mengirimkan 15.752 unit di bulan April, yang merupakan penurunan sebesar 37,3% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Di sisi lain, ekspor Tesla Model Y mencapai 13.976 unit untuk bulan tersebut, naik signifikan hingga 149,3% dari angka tahun sebelumnya. Kedua varian mobil ini menduduki peringkat tiga dan empat dalam statistik tersebut.

Walaupun Chery Automobile belum menempati peringkat teratas dalam hal ekspor model, mereka tetap berhasil menjadi pemenang secara konsisten dalam penjualan merk otomotif diekspor asal Cina dengan menggunakan taktik fokus pada jumlah penjualan yang besar. Meski harus bersaing sengit dengan BYD, potensi pasar internasional masih sangat luas bagi Chery. Mereka memanfaatkan kelebihannya sebagai pelaku awal di wilayah Amerika Selatan, Rusia, serta Timur Tengah, dan varian mobil bertenaga bensin mereka masih banyak diminati oleh konsumen mancanegara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Trending