Astra Honda Motor Bantah Pandangan Tak Serius dalam Penjualan Sepeda Motor Listrik

Astra Honda Motor Bantah Pandangan TakSerius Menjual Sepeda Motor Listrik

Astra Honda Motor (AHM) membantah pandangan bahwa perusahaan kurang serius dalam mengembangkan sepeda motor listrik untuk pangsa pasarnya di tanah air.

Otomotifa/ News

Hendra 26 Juni, Pukul 19:30 26 Juni, Pukul 19:30 OtomotifaAstra Honda Motor membantah pandangan bahwa perusahaan kurang serius dalam pengembangan sepeda motor listrik.

Keberadaan berbagai lineup ini dipandang sebagai indikasi bahwa Honda serius memasuki pasar sepeda motor listrik.

Ahmad Muhibbuddin, Kepala Komunikasi Korporat PT Astra Honda Motor menyebutkan bahwa perusahaannya sangat serius dalam mengembangkan kendaraan listrik.

Kini Honda menghadirkan berbagai model sepeda motor listrik seperti EM1 e:, EM1 e: Plus, Icon e:, serta CUV e.

Untuk membuktikan ke seriusannya, Muhib menyebut bahwa saat ini seantero Indonesia telah bertebaran berbagai gerai e-shop atau dealer yang menawarkan motor listrik dengan jumlah cukup besar.

“Terdapat saat ini sekitar 1.200 e-commerce yang beroperasi di Indonesia,” ujarnya, Kamis (26/6).

Tentu saja, apabila kita bandingkan dengan sepeda motor konvensional, jumlah sepeda motor listrik masih tergolong sangat rendah.

Honda telah berhasil menjual hampir 2 juta unit dari januari sampai mei tahun 2025.

Untuk jumlah sepeda motor listriknya masih sangat sedikit.

Oleh karena itu, jika produsen mengamati ekosistem sepeda motor konvensional dengan cermat adalah hal yang wajar, mengingat jumlah unit sepeda bertenaga minyak masih cukup dominan. Menurutnya demikian.

Sekarang ini, pakar pemasaran Yuswohady mengatakan melalui unggahan di akun Instagram-nya bahwa penjualan sepeda motor listrik turun drastis sampai 80 persen bila dibandingkan dengan tahun lalu.

Pada tahun kemarin, jumlah penjualan mencapai 63 ribu unit.

Hingga bulan Mei, penjualan sepeda motor listrik baru mencapai 2 ribu unit saja.

Menurut dia, alasan motor listrik kurang laris bukannya karena insentif senilai Rp 7 juta dari pemerintah yang belum dicairkan.

“Penyebab mendasar tetapi kurang diperbincangkan adalah ketidakmauan The Big Three Honda, Yamaha dan Suzuki untuk memasuki pasar sepeda motor listrik,” jelasnya.

Yuswohady menambahkan, “Sayangnya,” The Big Three malah ragu untuk benar-benar masuk ke pasaran sepeda motor listrik.” Dia menyatakan hal ini dalam akun Instagram pribadinya. Ia menjelaskan bahwa mereka lebih memilih untuk tidak me-launching produk-produk sepeda motor listrik yang kompetitif dan dapat dimiliki banyak orang, tetapi cenderung bertindak dengan hati-hati dan konservatif.

“Hanya melakukan pengujian awal pada prototipe, meluncurkan versi terbatas, serta menangguhkan produksi skala besar,” demikian katanya.

Copyright Otomotifa2025

Related Article

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Trending