Kecepatan Pode Meter Dapat Dimanipulasi, Berikut Saran Membeli Motor Bekas dari Pakar
Kecepatan Pode Meter Dapat Dimanipulasi, Berikut Saran Membeli Motor Bekas Langsung dari Pakarnya
Pembeli potensial perlu mengetahui hal-hal penting yang harus diperiksa sebelum memastikan untuk membeli kendaraan bermotor bekas tersebut. Berikut beberapa saran dari Inspector Motor:
Otomotifa/ News
Wisnu Andebar 21 Mei pukul 14:15 21 Mei pukul 14:15
Otomotifa
– Pusat penjualan sepeda motor second tetap jadi opsi menggiurkan berkat biaya yang cukup murah jika dibandingkan dengan produk anyar.
Meskipun begitu, risiko terkena tipu-tipu serta mendapatkan barang yang cacat pun besar apabila pembeli kurang teliti.
Oleh karena itu, para pembeli potensial perlu mengetahui hal-hal penting yang harus diperiksa sebelum mengambil keputusan untuk membeli kendaraan bermotor bekas tersebut.
Pemilik Inspektur Motor, Dicky Dwi Putra, mengungkapkan beberapa saran krusial untuk menjamin bahwa sepeda motor bekas yang dibeli sungguh-sungguh dalam kondisi baik dan siap digunakan.
Dicky mengatakan bahwa terdapat tiga komponen penting yang harus dicek ketika ingin membeli sepeda motor second, yakni mesin, sistem listrik, serta kerangka kendaraan.
Agar memeriksa mesin, pastikanlah bahwa kondisinya kering tanpa adanya kebocoran minyak baik dari bagian atas maupun bawahnya.
Pembeli pun harus mencermati suara mesin, pastikan tidak terdapat derau ganjil yang menandakan adanya masalah pada silinder atau bagian dalam lainnya.
“Asap putih yang terus menerus mengeluarkan asap dari knalpot menandakan adanya permasalahan besar dalam ruang pembakaran,” papar Dicky kepada Otomotifabelum lama ini.
Dia menyebutkan bahwa mesin yang telah direnovasi sepenuhnya dengan piston ukuran lebih besar cenderung memanas dengan cepat dan memiliki risiko masalah di masa mendatang.
Dalam sistem listrik kendaraan, harus dicek apakah semua lampu penunjuk di speedometer menyala ketika kontak hidup dan sesudah mesin dinyalakan, terlebih lagi lampu cheker enggine.
Fitur pengemudi harus bekerja secara optimal, termasuk switch-switch sepertilampu penunjuk arah, klakson, serta lampu depan yang semuanya perlu dapat dioperasikan dengan sempurna.
“Periksa pula keadaan kabel, pastikan tidak terdapat sambungan atau isolasi baru yang mencurigakan,” tambahnya.
Keadaan kerangka juga jangan sampai terabaikan.
Jauhi sepeda motor yang rangkanya sudah sangat korosi atau kelihatan ada tanda-tandanya pernah di Las kembali.
Pada saat melakukan uji coba mengendarai sepeda, setir dan segitiga kemudi harus tegak dan stabil.
Apabila keenam tiga elemen tersebut diketahui aman, maka proses verifikasi keaslian odometer dapat dilakukan selanjutnya.
“Kecepatan pada speedometer dapat disetel ulang, oleh karena itu lebih baik periksa aspek lain seperti rem cakram, ban, kontrol gas, serta ujung knalpot guna menentukan apakah odometer sepeda motor mencerminkan jarak tempuh yang akurat,” jelaskan Dicky.
Dia mengatakan bahwa layanan untuk mereset speedometer sekarang sangat beragam dengan harga yang dimulai dariRp 100ribu.
Badan sepeda motor dan lampu depan pun harus diperiksa. Sebisa mungkin pilih produk yang masih menggunakan komponen asli seperti lampu merk Stanley.
Pada saat yang sama, dokumen penting seperti BPKB dan STNK harus dipaparkan oleh sang penjual.
Kebenaran BPKB dapat dicek melalui tekstur cover-nya, benang kuning yang terlihat saat ditempatkan di bawah cahaya UV, kode batang, serta hologram yang tidak hanya stiker melekat.
STNK dapat diperiksa keautentiksannya melalui kode batang dan warna cetakannya.
“Jangan dengan gampang tergoda oleh penawaran sepeda motor dibawah harga pasarnya. Ada banyak kasus dimana orang pada akhirnya ditipu lantaran kurang teliti,” demikian kata Dicky menutup pembicaraan tersebut.
Copyright Otomotifa2025
Related Article
Leave a Reply